TEORI BELAJAR AUSUBEL
1.1.
Teori Belajar
Ausubel
Psikologi pendidikan yang
diterapkan oleh Ausubel adalah bekerja untuk mencari hukum belajar yang
bermakna, berikut ini konsep belajar bermakna David Ausubel.
Menurut Ausubel ada dua jenis belajar : (1) Belajar bermakna (meaningful learning) dan (2) belajar menghafal (rote learning). Belajar bermakna adalah suatu proses belajar di mana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Sedangkan belajar menghafal adalah siswa berusaha menerima dan menguasai bahan yang diberikan oleh guru atau yang dibaca tanpa makna.
Ausubel menaruh perhatian besar
pada siswa di sekolah, dengan memperhatikan/memberikan tekanan-tekanan pada
unsur kebermaknaan dalam belajar melalui bahasa (meaningful verbal learning). Kebermaknaan diartikan sebagai
kombinasi dari informasi verbal, konsep, kaidah dan prinsip, bila ditinjau
bersama-sama. Oleh karena itu belajar dengan prestasi hafalan saja tidak
dianggap sebagai belajar bermakna. Maka, menurut Ausubel supaya proses belajar
siswa menghasilkan sesuatu yang bermakna, tidak harus siswa menemukan sendiri
semuanya.
Pemerolehan informasi merupakan
tujuan pembelajaran yang penting dan dalam hal-hal tertentu dapat mengarahkan
guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Dalam hal ini guru bertanggung
jawab untuk mengorganisasikan dan mempresentasikan apa yang perlu dipelajari
oleh siswa, sedangkan peran siswa di sini adalah menguasai yang disampaikan
gurunya. Belajar
dikatakan menjadi bermakna (meaningful learning) yang dikemukakan oleh Ausubel
adalah bila informasi yang akan dipelajari peserta didik disusun sesuai dengan
struktur kognitif yang dimiliki peserta didik itu sehingga peserta didik itu
mampu mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya.
Dua syarat untuk materi yang dipelajari di
asimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dipunyai sebelumnya.
a.
Materi
yang secara potensial bermakna dan dipilih oleh guru dan harus sesuai
dengan tingkat perkembangan dan
pengetahuan masa lalu peserta didik.
b.
Diberikan
dalam situasi belajar yang bermakna, faktor motivasional memegang
peranan penting dalam hal ini, sebab peserta didik tidak akan
mengasimilasikan materi baru tersebut apabila mereka tidak mempunyai keinginan
dan pengetahuan bagaimana melakukannya. Sehingga hal ini perlu diatur oleh guru,
agar materi tidak dipelajari secara hafalan.
Faktor-faktor utama yang
mempengaruhi belajar bermakna menurut Ausubel adalah struktur kognitif yang
ada, stabilitas dan kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan
pada waktu tertentu. Seseorang belajar dengan mengasosiasikan fenomena baru ke
dalam skema yang telah ia punya. Dalam prosesnya siswa mengkonstruksi apa yang
ia pelajari dan ditekankan pelajar mengasosiasikan pengalaman,
fenomena, dan fakta-fakta baru kedalam system pengertian yang telah
dipunyainya.
Ausubel berpendapat bahwa guru
harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui proses belajar
bermakna. Mereka yang berada pada tingkat pendidikan dasar, akan lebih
bermanfaat jika siswa diajak beraktivitas, dilibatkan langsung dalam kegiatan
pembelajaran. Sedangkan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, akan lebih
efektif jika menggunakan penjelasan, peta konsep, demonstrasi, diagram dan
ilustrasi.
Empat tipe belajar menurut
Ausubel, yaitu:
1.
Belajar dengan penemuan yang bermakna, yaitu
mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan materi pelajaran yang
dipelajarinya atau siswa menemukan pengetahuannya dari apa yang ia pelajari
kemudian pengetahuan baru itu ia kaitkan dengan pengetahuan yang sudah ada.
2.
Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna,
yaitu pelajaran yang dipelajari ditemukan sendiri oleh siswa tanpa mengaitkan
pengetahuan yang telah dimilikinya, kemudian dia hafalkan.
3.
Belajar menerima (ekspositori) yang bermakna, materi
pelajaran yang telah tersusun secara logis disampaikan kepada siswa sampai
bentuk akhir, kemudia pengetahuan yang baru itu dikaitkan dengan pengetahuan
yang ia miliki.
4.
Belajar menerima (ekspositori) yang tidak
bermakna, yaitu materi pelajaran yang telah tersusun secara logis disampaikan
kepada siswa sampai bentuk akhir, kemudia pengetahuan yang baru itu dihafalkan
tanpa mengaitkannya dengan pengetahuan yang ia miliki.
Berdasarkan uraian di atas maka,
belajar bermakna menurut Ausubel adalah suatu proses belajar di mana peserta
didik dapat menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah
dimilikinya dan agar pembelajaran bermakna, diperlukan 2 hal yakni pilihan
materi yang bermakna sesuai tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki
siswa dan situasi belajar yang bermakna yang dipengaruhi oleh motivasi.
Dengan demikian kunci keberhasilan
belajar terletak pada kebermaknaan bahan ajar yang diterima atau yang
dipelajari oleh siswa. Ausubel tidak setuju dengan pendapat bahwa kegiatan
belajar penemuan (discovery learning)
lebih bermakna daripada kegiatan belajar penerimaan (reception learning). Sehingga dengan ceramahpun,
asalkan informasinya bermakna bagi peserta didik, apalagi penyajiannya
sistematis, akan dihasilkan belajar yang baik.
Apakah ada metode pembelajaran dari Ausubel?
BalasHapusizin save
BalasHapusrancu
BalasHapusrancu
BalasHapusthank million
BalasHapusThanks
BalasHapusgokil
BalasHapusSumbernya ada gak, sebagai acuan
BalasHapusLucky 6 Casino - JTM Hub
BalasHapusWelcome to Lucky 서귀포 출장안마 6 화성 출장안마 Casino, your place for fun and 동해 출장마사지 excitement! Lucky 6 Casino features slots from Microgaming, Microgaming and 전라남도 출장마사지 other developers. Rating: 4.9 · 제천 출장샵 9 reviews